JURNAL PERCOBAAN III PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
“PEMBUATAN SENYAWA
ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”
NURHALIMAH
(A1C118024)
DOSEN PENGAMPU
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M. Si.
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. Judul :
Pembuatan Senyawa Organik Asam Asetil Salisilat (Aspirin)
II. Hari/Tanggal : Kamis/ 22 Oktober 2020
III. Tujuan :
Adapun
tujuan dari percobaan ini yaitu :
1.
Untuk
memahami cara pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baku asam salisilat
dan asam asetat anhidrat.
2.
Untuk
Mengetahui dan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetul salisilat.
IV. Landasan Teori
Asam salisilat memiliki dua gugus fungsi yaitu
gugus fungsi karboksil dan gugus fungsi hidroksil yang menyebabkan asam ini
disebut sebagai senyawa bifungsional. Oleh karena itu, asam salisilat ini dapat
berfungsi sebagai asam benzoat dan sebagai fenol. Asam ini dapat mengalami
reaksi esterifikasi ketika direaksikan dengan anhidrida asam yang mana nantinya
akan dihasilkan produk berupa aspirin. Asam salisilat juga dapat mengalami
reaksi esterifikasi bersama dengan metanol untuk membentuk ester metil
salisilat (Tim Penuntun Kimia Organik II, 2020).
Asam
karboksilat yang secara biologis ataupun komersil sangatlah penting. Asam
karboksilat ini tergolong ke dalam aspirin yang mana gugus karboksilnya
bersifat polar dan juga tidak terintangi maka reaksi nya tidak mempengaruhi
oleh sisa dari gugus karbonil didalam aspirin (Fessenden, 1886).
Asam
asetil salisilat (aspirin) adalah salah satu obat konvensional yang sering
digunakan untuk meredakan rasa nyeri ,akan tetapi asam asetil salisilat
memiliki efek yang cukup merugikan antara lain seperti menimbulkan iritasi
lambung, dan menyebabkan pendarahan . maka dilakukan sintesis senyawa turunan
salisilat yang realtif kurang toksik dan lebih aman digunakan .Juga telah
dilakukan sintesis senyawa metil 2-asetoksi benzoate dari minyak gandapura dan
uji aktivitasnya sebagai analgesik. Pada penelitian ini dilakukan sintesis
senyawa turunan asam asetil salisilat dengan bahan dasar vanillin yang
merupakan senyawa yang banyak terdapat dalam tumbuhan vanilla,berdasarkan
strukturnya aspirin dan asetil vanilat merupakan senyawa yang memiliki gugus
serupa . Mekanisme kerja aspirin dalam proses penekanan rasa nyeri adalah
dengan mengasetilasi gugus aktif serin dari enzimprostagladi, sehingga
penelitian ini dilakukan reaksi antara anhidra asam dengan asam vanilat untuk
memperoleh gugus aktif asetil dalam senyawa asam vanilat (Iskandar,2016).
Asam
salisilat memiliki 2 radikal fungsi dalam struktur kimia. Adapun 2 radikal
fungsi tersebut yakni radikal hidroksi fenolik dan radikal karboksil
yang langsung terikat pada inti benzena. Esterifikasi radikal hidroksi
fenoliknya dengan fenol menghasilkan ester fenil salisilat( salol), sedangkan
esterifikasi radikal karboksilnya dengan asetilklorida didapatkan ester
asetilsalisilat yang dikenal dengan aspirin.
Salol
dan aspirin banyak dipakai dalam bidang kedokteran. Hal ini dikarenakan kedua
senyawa tersebut mempunyai sifat analgetik dan antipiretik (Sumardjo,2009).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
·
Erlenmeyer
100 ml
·
Batang
pengaduk
·
Gelas
kimia 500 ml
·
Pipet
tetes
·
Corong
Buchner
5.2 Bahan
·
Asam
salisilat
·
Ferrikorida
·
Anhidrida
asam
·
Piridin
·
Asam
sulfat pekat
·
Asetil klorida
VI. Prosedur
Kerja
1.
Dilarutkan
10 gr asam salisilat didalam 7 ml piridin pada erlenmeyer 100 ml lalu kedalam
larutan ini dimasukkan 7,5 ml asetil klorida.
2.
Selama
direaksikan labu harus selalu dalam keadaan dicelupkan kedalam air es atau air
dingin.
3.
Untuk
menyempurnakan hasil maka hasil reaksi tadi direfluks selama 5 menit. Dan
dipanaskan dengan penangas air juga.
4.
Jika
reaksinya sudah dianggap sempurna, dituangkan hasil reaksi ini ke sbuah gelas
kimia berisi 300 ml air dingin, seketika terjadi Kristal aspirin.
5.
Disaring
dengan corong Buchner dan dicuci dengan ai dingin, jika krital belum murni bisa
di rekristalisasi dengan dilarutkan dalam air dan asam asetat dalam volume yang
sama.
6.
Digunakan
karbon aktif untuk menghilangkan warna Kristal dan saring dalam keadaan panas.
Filtratnya dibiarkan dingin supaya terbentuk Kristal yang lebih bagus.
Kristalkan dengan benzene kemudian saring kristalnya dan uji titik lelehnya.
Permasalahan
:
1.
Pada
percobaan pembuatan asam salisilat (aspirin) digunakan FeCl3, apakah fungsi
dari FeCl3 ini?
2.
Pada
prosedur kerja kita menggunakan karbon aktif untuk menghilangkan kristal, mengapakah
karbon aktif yang dipilih pada proses penghilangan kristal?
3.
Selama
direaksikan untuk langkah 1 yaitu 10 gr asam salisilat didalam 7 ml piridin
pada erlenmeyer 100 ml lalu kedalam larutan ini dimasukkan 7,5 ml asetil
klorida mengapa labu harus selalu dalam keadaan dicelupkan kedalam air es atau
air dingin?
Saya Firda Oetary (A1C118021) akan menjawab permasalahan saudari no 1 , Fungsi dari FeCl3 itu untuk mengidentifikasi bahwa produk yang digunakan mengandung asam salisilat.karena asam salisilat mengandung gugus fenol.
BalasHapusTerima kasih
saya desti ramadhani (010) akan menjawab permasalahan nomor 3 hal ini dikarenakan asetil klorida akan menyebabkan panas dan reaksi eksoterm maka saat memasukkan asetil klorida labu harus didalam air es agar suhu tidak melebihi 50C
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBaiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.2
BalasHapusKarbon aktif mempunyai sifat sebagai adsorben (Padatan berpori yang menghisap (adsorption) dan melepaskan (desorption) suatu fluida) yang digunakan dalam fase cair, berfungsi untuk memindahkan zat-zat penganggu yang menyebabkan warna dan bau yang tidak diharapkan, membebaskan pelarut dari zat-zat pengganggu. Jadi kristal yang awalnya berwarna dengan adanya karbon aktif ini maka warna kristal akan menghilang dan menandakan zat pengotor pada kristal telah hilang yang membuat kristal murni.