JURNAL PERCOBAAN IV (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA)
JURNAL PRATIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
NURHALIMAH
(A1C118024)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN METEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I.
Judul : Pembuatan Senyawa Organik
Ester Metil
II.
Hari/ Tanggal :
III.
Tujuan :
Adapun tujuan dari praktikum kali
ini sebagai berikut:
1.
Dapat
memahami cara pembuatan minyak gandapura secara sintesis dari asam salisilat
dan methanol.
2.
Dapat
mengetahui minyak gandapura merupakan ester karboksilat.
3.
Dapat
menentukan sifat fisik dan kimia dari minyak gandapura.
4.
Dapat
mengetahui jenis reaksi sintesis pembuatan minyak gandapura.
IV.
Landasan Teori
Minyak
gosok atau obat gosok yang biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
secara lokal atau local anastetic yang efektif dan tidak memiliki efek
samping yang serius pada kulit itu disebut dengan minyak gandapura. Pembuatan
minyak Gandapura atau obat gosok ini merupakan reaksi esterifikasi yang mana
reaksi asam karboksilat dengan alkohol yang menghasilkan Ester dan air.
Kesetimbangan akan diperoleh saat kita menambahkan katalisator yang berupa asam
kuat. Pada suhu kamar derajat kesetimbangan reaksi asam dengan alkohol ini
kecil sehingga kesetimbangan dicapai dengan lambat. Akan tetapi reaksi
akan berlangsung tinggi pada suhu yang tinggi pula dengan menggunakan
pendinginan balik atau secara refluks dan asam kuatnya sebagai katalisator maka
reaksi ini dipercepat dan kesetimbangan nya mudah dicapai. Metil salisilat
merupakan ester dari asam karboksilat yang mana secara sintesis dapat diperoleh
dengan mereaksikan asam salisilat dengan alkohol sampai reaksi mencapai
kesetimbangan. Disini untuk mempercepat reaksi kita menambahkan asam sulfat
pekat yang berfungsi sebagai katalisator yang dibantu dengan proses pemanasan.
Metil salisilat Ini pertama kali diperoleh secara alami yang mana dengan
mengisolasi nya dari tumbuhan Gandapura maka metil salisilat ini juga dikenal
dengan sebutan wintergreen (Tim kimia Organik II, 2016).
Salah satu turunan dari asam
salisilat adalah metil salisilat. Metil salisilat adalah cairan kuning
kemerahan dengan bau wintergreen. Tidak laarut dalam air tetapi larut dalam
alkohol dan eter. Metil salisilat ini sering digunakan sebagai bahan farmasi,
penyedap rasa pada makanan, minuman, gula-gula, pasta gigi, antiseptik, parfum
dan juga kosmetik. Metil salisilat telah digunakan untuk pengobatan sakit
syaraf, sakit pinggang, radang, selaput dada, dan rematik bahkan sebagai obat
gosok dan balsem. Metil salisilat ini bisa juga menjadi pelindung bagi tanaman
yang menghasilkan minyak. Contohnya metil salisilat dahulu pernah dihasilkan
dari destilasi ranting birchmanis dan tanaman gandapura. Dan sekarang
disintesis dan didapatkan dari esterifikasi asam salisilat dengan methanol
absolute (Irwandi, 2014).
Asam
karboksilat adalah asam yang mengandung gugus karboksil -COOH, asam karboksilat
tersebar luas di alam, asam ini ditemukan baik di dalam tumbuhan maupun di
dalam hewan. Semua molekul protein itu terbuat dari asam amino yang merupakan
jenis khusus asam karboksilat yang mengandung gugus amino (-NH2) dan gugus
karboksil (-COOH). Ester memiliki rumus umum R’COOR, dimana R’ dapat berupa H,
suatu gugus alkil atau suatu gugus hidrokarbon aromatik dan R adalah gugus
alkil atau karbon aromatik. Ester digunakan pada pembuatan parfum dan pemberi
rasa dalam industri gula-gula dan minuman ringan (Chang,2012).
Asam
asetilsalisilat bekerja sebagai analgesik antipiretik dengan menghambat
prostaglandin yang dibentuk dari metabolisme asam arakidonat dengan katalisator
enzim siklooksigenase. Asam asetil ini memiliki efek samping terhadap
pernapasan saluran cerna yang dapat menyebabkan pendarahan lambung berat
alternatif untuk meningkatkan efektivitas analgesik antipiretik ini asam asetil
salisilat serta menurunkan efek sampingnya terus diupayakan modifikasi struktur
dari senyawa turunan asam salisilat ini dilakukan dengan mengubah gugus
karboksil melalui pembentukan garam Ester atau Amida (Wahyu,2016).
Metil
salisilat merupakan senyawa organic yang biasa dikenal dengan minyak gandapura
dan nbanyak ditemukan dalam tanaman. Metil salisilat dap[at pula diproduksi
melalui reaksi esterifikasi asam salisilat dengan alcohol. Produksi metil
salisilat atau minyak gandapura melalui reaksi esterifikasi ini dibantu dengan
katalis asam sulfat (Daniel, 2011).
Menurut
h(Fessenden, 1981), Ester asam karboksilat merupakan senyawa organic yang
memiliki gugus –CO2R, dimana R dapat merupa alkil. Senyawa metil salisilat atau
minyak gandapura ini dapat diproduksi langsung dengan mereaksikan asam
karboksilat dengan alcohol. Reaksi antara asam karboksilat dan alcohol ini
disebut reaksi esterifikasi. Berikut merupakan reaksi esterifikasi Fischer:
Sebagian
besar Salisilat yang terdapat pada tanaman gandapura berada dalam bentuk aktf
yang disebut Gaultherin yang merupakan konjugasi metal salisilat dengan
disakarida. Ketika jaringan tumbuhan tersebut rusak atau terkoyak, gaultherin
akan terhidrolisis secara enzimatis menjadi metal salisilat dan terlepas.
Proses ini diduga merupakan bagian system pertahanan dari tumbuhan gandapura.
Gaultherin memiliki sifat-sifat yang menjadikannya sebagai kandidat
terbaik natural aspirin, anti kanker, anti inflammatory dan
cardiopklomonary. Secara empiris tanaman dari keluarga yang gaultherin juga
dilaporkan memiliki daya sembuh sama dengan aspirin sintesis namun memiliki
efek negative yang minimal (Kusumo. 2015).
V.
Alat dan Bahan
Alat:
·
Labu
dasar bulat 500 ml
·
Labu
destilasi 100 ml
·
Erlenmeyer
200 ml
·
Temometer
·
Corong
Pisah
·
Pipa
Bengkok
·
Pendingin
(liebig)
Bahan:
·
Asam
salisilat 28 gr
·
Methanol
20 ml
·
Asam
sulfat 2 ml
·
Natrium
karboksilat
·
Magnesium
sulfat anhidrat
VI. Prosedur
Kerja
1.
Dimasukkan
28 gr asam salisilat kedalam labu dasar bulat ukuran 500 ml, 20 ml methanol dan
2 ml asam sulfat lalu dikocok.
2.
Dilengkapi
labu tadi dengan pendingin air, refluks selama 1.5 jam, biarkan campuran
menjadi dingin, rubah posisi pendingin tegak menjadi miring untuk mendestilasi
sisa methanol dengan memanaskan diatas penangas air.
3.
Setelah
methanol habis terdestilasi, lalu biarkan dingin.
4.
Kemudian
isi labu, tuangkan ke dalam corong pisah, dicampur dengan 60 ml air kocok
kuat-kuat, biarkan sampai tebentuk dua lapisan zat cair.
5.
Alirkan
lapisan ester (lapisan bawah) kedalam Erlenmeyer, sampai bebas asam tambahkan
larutan jenuh NaHCO3 sampai bebas asam tambah magnesium sulfat anhidrida untuk
mengeringkan ester salisilat selama 30 menit.
6.
Disaring
dan filtratnya langsung ditampung kedalam labu destilasi, kemudian destilasi
diatas penangas air. Catat temperature pada waktu destilat ditampung.
PERMASALAHAN
1. Mengapa pada pembuatan minyak gandapura ini saat perlakuan yg ketiga dibiarkannya dingin setelah methanol habis terdestilasi?
2. Mengapa pada perlakuan ketiga perlu dirubahnya posisi pendingin tegak menjadi miring pada proses pembuatan senyawa organik ester metil salisilat atau yang disebut minyak gandapura ini?
3. Mengapa yang digunakan adalah larutan jenuh NaHCO3, apa sebenarnya fungsi dari ditambahkannya larutan jenuh NaHCO3 pada percobaan ini?
Baiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.2
BalasHapusDirubahnya posisi pendingin tegak menjadi miring pada proses pembuatan senyawa organik ester metil salisilat (Gandapura) ini dikarenakan untuk mempermudah proses destilasi yang bertujuan untuk menghabiskan sisa methanol dalam larutan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSay nur khalishah akan menjawab permasalahan nur halima pada no 1 yakni dibiarkannya dingin setelah methanol habis terdestilasi yakni agar kristal mudah terbentuk
BalasHapusSaya Zulia Nur Rahma (048) akan menjawab permasalahan no 3.
BalasHapusMenurut saya fungsi dari ditambahkannya larutan jenuh NaHCO3 pada percobaan ini adalah untuk menetralkan asam yang diperoleh dari Asam sulfat pekat.