JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (ISOLASI BAHAN ALAM (FLAVONOID))
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
"ISOLASI BAHAN ALAM (FLAVONOID)"
NURHALIMAH
(A1C118024)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs.
SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. Judul :
Isolasi Bahan Alam (Flavonoid)
II. Hari/Tanggal :
Rabu, 25 November 2020
III.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali
ini yaitu:
1)
Dapat mengetahui teknik-teknik isolasi bahan alam
khususnya flavonoid.
2)
Dapat mengenal sifat- sifat kimia flavonoid
melalui reaksi pengenalan.
IV. Landasan Teori
Senyawa flavonoid adalah senyawa
polifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C6- C3-
C6 yaitu dimana ada dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh 3 atom karbon
yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. flavonoid terdapat dalam
semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan pada setiap ekstrak
tumbuhan. kandungan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6- C3-
C6 artinya kerangka karbon yang terdiri atas gugus atau dua buah C6 (cincin
benzena tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga karbon (Tim Kimia
Organik, 2016).
Flavonoid merupakan senyawa polar
karena memiliki sejumlah gugus hidroksil yang tidak tersubstitusi. Pelarut
polar seperti etanol, metanol, etilasetat, atau campuran dari pelarut tersebut
dapat digunakan untuk mengekstrak flavonoid dari jaringan tumbuhan. Senyawa
flavanoid pada daun seledri diekstraksi dengan metode refluks melalui proses
pemisahan kandungan senyawa-senyawa aktif dengan cara panas (membutuhkan
pemanasan pada prosesnya), ekstraksi dengan pelarut yang relatif konstan dengan
adanya pendingin balik (Hayani, 2004).
Metabolit sekunder adalah molekul organik yang tidak terlibat secara
langsung dalam peertumbuhan dan perkembangan normal dari suatu organisme.
Sementara metabolit primer memiliki peranan penting dalam pertahanan hidup dari
spesies, memainkan fungsi aktif dalam fotosintesis dan respirasi. Ketiadaan
kandungan metabolit sekunder tidak mengakibatkan kematian langsung, melainkan
dalam penurunan jangka panjang bertahan hidup organisme, sehingga dianggap ikut
berperan dalam mekanisme pertahanan tubuhnya. Klasifikasi sederhana dari
metabolit sekunder meliputi empat kelompok utama yaitu terpenoid (seperti
senyawa-senyawa volatil (mudah menguap), glikosida jantung, karotenoid),
steroid (seperti kolesterol, hormon adrenal), fenolat (seperti asam fenolik,
kumarin, lignan, stilben, flavonoid, tanin dan lignin) dan alkaloid yang
mengandung unsur nitrogen. Sejumlah teknik pemisahan tradisional dengan berbagai
sistem pelarut dan pereaksi, telah digambarkan memiliki kemampuan untuk
memisahkan dan mengidentifikasi metabolit sekunder (Ilyas, 2011).
Senyawa flavonoid merupakan
metabolit sekunder terbesar yang dimiliki pada tanaman seledri. Flavonoid
merupakan salah satu golongan fenol yang terbesar. Senyawa flavonoid memiliki
aktifitas antioksidan, antiinflamasi, antihepatotoksik, antitumor, antimikrobial,
antiviral dan pengaruh terhadap sistem syaraf pusat. Flavonoid merupakan
kandungan khas tumbuhan hijau dan terdapat pada semua bagian tumbuhan terutama
pada bagian daunnya (Rizal, 2011).
Pemilihan pelarut yang tepat akan
memberikan Efek keberhasilan yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyawa
bahan alam terhadap pelarut tersebut yang ternyata secara umumnya pelarut
metanol merupakan senyawa yang polar. dimana isolasi dari senyawa flavonoid
dengan pelarut metanol dan juga alkohol atau etanol 70%. pada hasil pertama
menunjukkan bahwa pelarut dengan kepolaran yang lebih rendah dapat ekstraksi
flavonoid dalam konsentrasi yang tinggi titik etanol dan etanol 70% merupakan
pelarut yang aman dengan tingkat toksisitas yang rendah dibandingkan dengan
pelarut metanol. selain itu juga konsentrasi dari flavonoid itu tinggi yang
juga hanya dapat diisolasi dengan pelarut tersebut (Alfaridz, 2006).
V. Alat dan Bahan
Alat
Ø
Erlemeyer
Ø
Gelas lamia
Ø
Gelas ukur
Ø
Lumpang
Ø
Tabung Reaksi
Ø
Corong Gelas
Ø
Pipet Tetes
Bahan
Ø
P. Dragendorf
Ø
Kloroform
Ø
NaOH padatan
Ø
Pereaksi Mayer
Ø
Etanol
Ø
Iodine
Ø
Plat Tetes
VI. Prosedur Kerja
1) Direaksikan
0,5 gr simplisia + 10 ml etanol panas
2) Disaring
ekstrasi dan ditambah filtrate dan ditetesi HCl
3) Ditambah
± 0,2 gr bubuk Magnesium
4) Ditandai
warna merah tua, contoh flavonoid (Cara ujinya shinoda Mg + HCl)
Cara uji flavonoid
1) Ditambahkan
ekstrak etanol dengan 2 tetes NaOH 10%
2) Ditandai
dengan warna kuning, orange, merah
3) Dibandingkan
untuk, ukuran flavonoid dalam contoh tumbuhan digunakan sebutir kecil ketekin
yang dianggap flavonoid dalam simplisia
Link video : https://youtu.be/2-pZkm_JNaE
PERMASALAHAN
1.
Pada percobaan Isolasi Bahan Alam (Flavonoid)
dimana ditambahkan 10ml etanol panas, nah apa peran dari etanol ini dan mengapa
yang digunakan itu adalah etanol panas?
2.
Pada percobaan Isolasi Bahan Alam (Flavonoid)
agar bisa menguji flavonoid digunakan logam Mg, mengapa demikian dan apakah bisa jika Mg ini diganti dengan
logam yang lain?
3.
Apa fungsi dari penambahan 2 tetes NaOH 10% pada
percobaan Isolasi Bahan Alam (Flavonoid) ini?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBaiklah saya Khusnul Khotimah (039) akan mencoba menjawab permasalahan no.2
BalasHapusLogam Mg disini menurut saya tidak bisa diganti dengan logam lain.Hal ini dikarenakan pada senyawa flavonoid, setelah penambahan logam Mg dan HCl maka akan terbentuk garam flavilium berwarna merah atau jingga. Terimakasih :)
saya Denora Situmorang 9056)
BalasHapus1. adapun penggunaan etanol panas disini berpelan sebagai pelarut yang berguna untuk mengekstrak senyawa flavonoid yang akan diisolasi. terimakasih
baiklah saya nabilah zahrah (026) akan mencoba menjawab permasalahan nurhalimah No. 3 yang mana fungsi ditambahkannya NaOH ialah untuk mempercepat reaki pada uji flavonoid. terima kasih.
BalasHapus