LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (SKRINING FITOKIMIA SENYAWA BAHAN ALAM)

 LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

“SKRINING FITOKIMIA SENYAWA BAHAN ALAM

 



 

NURHALIMAH

(A1C118024)

 

DOSEN PENGAMPU

 

Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M. Si.

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020



VII. DATA PENGAMATAN 

UJI SAPONIN

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL

1.

Dimasukkan ekstrak uji kedalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 ml air panas

untuk mengekstrak kandungan Saponin dalam sampel (simplisia)

Larutan bening

2.

Setelah dingin sampel diocok selama 10 detik dan diamkan selama 10 menit

agar ekstrak Saponin yg diinginkan terbentuk

 

Larutan berwarna coklat muda dan terdapat buih

 

3.

Dimasukkan HCl 2N sebanyak 2-3 tetes

 

untuk menentukan apakah sampel mengandung saponin

 

Buih tidak hilang sehingga sampel mengandung saponin.

 

 

UJI POLIFENOL DAN TANIN

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

HASIL

1.

Dimasukkan larutan ekstrak kedalam tabung reaksi

 

-

-

2.

Ditambahkan larutan FeCl3 sebanyak 1 ml

 

Untuk menentukan adanya kandungan senyawa folipenol dan tanin

 

Larutan berwarna biru kehitaman sehingga sampel mengandung senyawa Polifenol dan Tanin

 

 

 

 

 VIII. PEMBAHASAN 

        Skinning fitokimia adalah metode analisis untuk menentukan jenis metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuhan-tumbuhan karena sifatnya yang dapat bereaksi secara khas dengan pereaksi tertentu. Skining fitokimia dilakukan melalui serangkaian pengujian dengan menggunakan pereaksi tertentu.

        Pada percobaan kali ini kita akan menguji saponin dan juga menguji Polifenol dan tanin pada simplisia, dimana yang pertama kita menguji saponin terlebih dahulu. Pada pengujian saponin ini eksarak yang akan dilakukan uji saponin di ekstrak terlebih dahulu dnegan menambahkan 10ml air panas, dimana tujuannya yaitu agar senyawa saponin yang terkandung dalam simplisa dapat terekstrak dengan baik. dimana seperti yang diketahui bahwa senyawa saponin ini akan menunjukan gejala dengan timbulnya buih atau busa saat dilarutkan dengan pelarut air. buih ini lah yang menunjukkan adanya kandungan dari senyawa saponin dalam simplisia tersebut. 

        Kemudian dilanjutkan perlakuan untuk menguji, setelah dingin sampel dikocok selamat puluh detik dan kemudian kami mendiamkan larutan tersebut selama 10 menit di mana tujuan dari perlakuan kedua ini adalah agar dari pengujian ini ekstrak saponin tersebut dapat terbentuk dan dari perlakuan yang kami lakukan sehingga didapatkan hasil dari perlakuan tersebut adalah larutan terdapat berwarna coklat dan juga terdapat buih.

         Pada perlakuan terakhir dimana dimasukkannya HCl 2N sebanyak 2-3 tetes di mana tujuan dari perlakuan ini adalah untuk menentukan apakah sampel yang kami uji tersebut mengandung saponin sehingga dari Hasil pengujian dimasukkannya HCL 2 M sebanyak 2-3 tetes tadi didapatkan hasil yakni buih tidak hilang sehingga sampel mengandung saponin jadi dari di diteteskan nya HCL 2N sebanyak 23 tetes tadi mengandung bahwa hasilnya yakni memang hasil dari saponin dikarenakan buihnya yang tidak hilang.

        Setelah Saponin selanjutnya kita menguji Polifenol dan Tanin, pada pengujian polifenol dan tanin dimana pada perlakuan pertama yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan ekstrak ke dalam tabung reaksi dimana pada dimasukkannya ini ke dalam tabung reaksi belum ada tujuan di mana hanya ditaruh ke dalam tabung reaksi sehingga dari hasil yang kami dapatkan itu belum membuahkan hasil karena baru tahap pertama dari uji polifenol dan tanin.

        Pada tahap kedua ditambah larutan FeCl3 sebanyak 1 sehingga tujuan ditambahkannya FeCl3 yakni untuk menentukan adanya kandungan senyawa polifenol dan tanin di dalam larutan tersebut sehingga dari hasil yang kami dapatkan dalam pengujian tersebut yakni didapatkan larutan berwarna biru kehitaman sehingga sampel mengandung senyawa polifenol dan tanin.


IX. PERTANYAAN PASCA 

  1. Pada perlakuan atau darihasil yang kami dapatkan bahwasannya saponin itu terbentuk buih mengaapa untuk menguji saponin dapat kita lihat dari terbentuknya buih dan juga bisa busa ?
  2. Pada pengujian Saponin dimasukkan HCl 2N sebanyak 2-3 tetes, apa yang terjadi apa bila HCl yang dimasukkan itu lebih dari 3 tetes bagaimana dengan hasil yang didapat dan mengapa pada pengujian saponin ini yang digunakan adalah asam kuat HCl mengapa bukan asam-asam yang lain?
  3. Mengapa pada pengujian polifenol dan tanin itu diperlukan larutan FeCl3 ini terhadap pengujian polofenol dan tanin pada percobaan ini dan bagaimana peran dari FeCl3 ini?


X. KESIMPULAN

  1. Skrinning fitokimia merupakan pemeriksaan kimia terhadap senyawa aktif biologis dari bahan alam yang terdapat pada simplisia tumbuhan. Skrinning fitokimia ini dapat dilakukan dengan teknik destilasi maupun ekstraksi.
  2. Pada skrinning fitokimia ini menggunakan pereaksi larutan yang sesuai. Pada alkaloid menggunakan pereaksi wagner, pereaksi meyer, dan dragendorf. Sedangkan pada jenis steroid dan terpenoid dapat digunakan dengan pereaksi Liebermann Buchard, dan untuk identifikasi flavonoid dapat menggunakan pereaksi shinoda.


XI. DAFTAR PUSTAKA

 Fessenden & Fessenden. 1992. Kimia organik. Jakarta : PT. Gramedia.

 Ganiswara,Sulistri.2011.Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Fakultas kedokteran. Univeraitas Indonesia: Jakarta.

Nuraningsih.2007.Kimia organik III. Jakarta: Erlangga.

Sarianti,S.2018. Efektivitas Kombinasi Ekstraksi Kunyit (Curcuma Komestica Val) dan Madu Terhadap Lambung Mencit Akibat Pemberian Aspirin Secara Mikroskopis. Jurnal Kesehatan Andalas.Vol.7.No.1

 Tim Kimia Organik II. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi: Universitas Jambi.


Komentar

  1. Baiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.1

    Karena timbulnya busa atau buih pada uji saponin menunjukkan adanya glikosida yang mempunyai kemampuan untuk membentuk busa atau buih dalam air yang terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa lainnya. Hal inilah yang menjadikan timbulnya buih pada uji saponin sangat penting.

    BalasHapus
  2. baiklah saya erma johar (031) akan menjawab pertanyaan no 3. peran nya adalah untuk menentukan adanya kandungan senyawa polifenol dan tanin di dalam larutan tersebut sehingga dari hasil yang kami dapatkan dalam pengujian tersebut yakni didapatkan larutan berwarna biru kehitaman . apabila didapatkan haisl yg sesuai maka hasilkan akan positif

    BalasHapus
  3. baiklah saya Dewi Mariana Elisabeth (029) akan menjawab permasalahan no 2
    menurut saya penggunaan HCl disini ialah untuk menguji apakah sampel yang diuji mengandung saponin yang di tunjukkan dengan adanya buih, jadi mau seberapa banyak pun HCl yang di tambahkan hasilnya akan sama saja yaitu adanya buih
    pengujian saponin ini bisa saja menggunakan asam lain yang juga merupakan asam kuat.
    terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PERCOBAAN II "PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT"

JURNAL PERCOBAAN III PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN SENYAWA ORAGNIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA)